Gas Beracun Ancam Ribuan Warga Dieng

Ribuan warga di kawasan gunung api Dieng kini hidup dalam ancaman bahaya gas beracun yang sewaktu-waktu muncul. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral mulai Senin (23/5) pukul 14.00 WIB meningkatan status Gunung Dieng dari normal (level I) menjadi Waspada (Level II).

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara (Jateng) mengimbau warga termasuk wisatawan untuk tidak mendekati kawah, khususnya kawah Timbang Dataran Tinggi Dieng di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur.

Peningkatan status Dieng menjadi waspada itu sebagai antisipasi kemungkinan munculnya gas beracun yang bisa membahayakan bagi penduduk di Kompleks Dieng, seperti yang terjadi pada 20 Februari 1979. Yakni sebuah peristiwa luar biasa, karena Kawah Sinila mengeluarkan gas beracun melalui retakan-retakan tanah di sekitarnya, sehingga menewaskan 149 warga setempat yang menghirupnya.

Bupati Banjarnegara, Djasri menggelar rapat koordinasi persiapan penanganan bencana Dieng, menyusul gempa yang terjadi dan ancaman gas beracun di kawasan Kawah Timbang, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur selama beberapa hari terakhir ini. Rapat dihadiri dinas dan satuan tugas yang terkait dengan penanganan bencana alam.Mengingat getaran yang sampai saat ini masih terjadi dan dapat dirasakan oleh penduduk daerah sekitar, Bupati mengatakan perlu diantisipasi sedini mungkin terhadap kemungkinan terburuk. “Harus ada kesiapan daerah, jangan sampai menunggu bencana itu datang. Dan kami menghimbau kepada warga di sekitar Dieng untuk siaga”, ujarnya.

Dalam rapat koordinasi ini diadakan pembagian tugas kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Yaki menyangkut pemasangan tanda petunjuk bahaya di sekitar Kawah Timbang, penentuan jalur alternatif evakuasi, penentuan tempat pengungsian, dan kendaraan untuk mengangkut penduduk.

“Perlu diperhatikan juga penyediaan mobil ambulans, obat-obatan dan barak untuk ditempati penduduk”, kata Bupati.
Bupati juga memandang perlu dibentuknya Tim Sosialisasi yang bertugas memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang bahaya gas beracun da

n menjelaskan jalur evakuasi. “Warga yang masih beraktivitas di sekitar daerah yang rawan gas itu harus diberi peringatan dan diharuskan menjauh dari lokasi dengan radius 500-1000 meter”, jelasnya.

Bupati juga meminta supaya SKPD terkait yang mendapatkan tugas untuk segera melakukan langkah-langkah konkret di lapangan termasuk pembuatan posko di kecamatan.PVBMG dalam rilisnya yang diterima Seruu!! menyatakan, konsentrasi gas karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan Kawah Timbang meningkat seiring terjadinya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Dieng.Bahkan, gempa masih sering terjadi di Dieng.

Berdasarkan pemantauan visual petugas di pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng, sejak tanggal 22 Mei 2011 mulai teramati hembusan asap kawah berwarna putih tipis ketinggian sekitar 20 meter dengan perioda kemunculanberkisar antara 15 – 30 menit. Padahal sebelumnya tidak pernah teramati adanya hembusan asap di kawah tersebut.

Sedangkan pemantauan pada Kawah Sileri, Kawah Sinila, Kawah Siglagah, Kawah Candradimuka dan Kawah Sikidang relatif tidak terjadi perubahan yang signifikan.Untuk pemantauan kegempaan Gunung Dieng, jenis gempa Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal terjadi sejak Januari 2011, dan jarang sekali terekam. Tetapi pada tanggal 18 – 22 Mei 2011 gempa-gempa yang terekam seismograf di pos PGA Dieng cukup signifikan. Yakni gempa vulkanik dalam terekam sebanyak 62 kejadian, gempa vulkanik dangkal 59 kali, tektonik jauh 3 kejadian dan gempa tektonik lokal 1 kejadian.

Pemantauan gas CO2 (karbaondikosida) ,teramati adanya peningkatan konsentrasi gas yang keluar dari Kawah Timbang pada tanggal 23 Mei 2011 mencapai konsentrasi 0,10623 % .

Saat ini, pemantauan aktivitas Gunung Dieng dilakukan secara intensif oleh petugas di pos PGA Dieng. Ini untuk mengantisipasi adanya peningkatan lebih lanjut. Dan tiga kabupaten yang berada di bawah Gunung Dieng, yakni Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Batang, kini menghimbau klepada warganya untuk siaga.

Sumber : seruu.com

No comments:

Post a Comment