Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) dipercaya menjadi satu-satunya lembaga kemanusiaan yang menjadi koordinator di beberapa bidang layanan dalam penanggulangan bencana Dieng yaitu pendataan dampak bencana, bantuan logistik, dan layanan Dapur Umum.
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi tentang penanggulangan bencana Dieng dengan pemerintah setempat dan berbagai instansi dan lembaga terkait, telah menyepakati bahwa PMI dipercaya menjadi satu-satunya lembaga kemanusiaan yang menjadi koordinator di beberapa bidang layanan yaitu pendataan dampak bencana, bantuan logistik, dan layanan Dapur Umum," kata Kepala Markas PMI Banjarnegara Edi Purwanto melalui siaran pers yang diterima ANTARA Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan laporan pos Pengawasan Gunung Api (PGA) Dieng, Jawa Tengah, Minggu pagi (29/5), status bahaya gas beracun di Kawah Timbang Dieng, telah menurun. Warga kini telah kembali ke rumah masing-masing.
"Status Dieng masih sama seperti kemarin yaitu WASPADA (Level II). Namun status bahaya gas beracunnya diumumkan telah menurun. Warga kini telah kembali ke rumah masing-masing. Saat ini ada 12 personil dari PMI Kabupaten Banjarnegara dan PMI Provinsi Jawa Tengah yang tengah melakukan pendataan dampak bahaya bencana Dieng dan pemantauan kondisi perkembangan aktifitas Gunung Dieng," kata Edi Purwanto.
Lebih lanjut Edi menjelaskan bahwa PMI juga telah memberikan bantuan logistik lainnya selain masker, yakni mengirimkan bantuan berupa 30 roll terpal plastik dan 50 paket hygiene kit.
Sebelumnya Posko Markas PMI Provinsi Jawa Tengah melaporkan terjadi peningkatan intensitas gempa vulkanik dan potensi bahaya gas CO2 akibat peningkatan aktifitas Kawah Timbang di Gunung Dieng, Desa Sumberejo.
Disampaikan pula bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menyatakan status Gunung Dieng meningkat dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II).
Berdasarkan data pada pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, terjadi peningkatan kandungan gas CO2 pada pukul 11.17 WIB, Sabtu (28/5) sebanyak 0,86 persen volume.
Sedangkan batas aman kandungan CO2 hanya 0,5 persen volume. Untuk intensitas gempa vulkanik, hingga pukul 17.00 WIB hari ini, telah terjadi 13 kali gempa.
Para warga yang tinggal di lokasi terkena dampak bahaya gas CO2 yang beracun ini, segera diungsikan pada pukul 16.00 WIB, Sabtu sore (28/5).
Sebanyak 140 KK atau sekitar 510 jiwa) dari desa Sumberejo Dusun Simbar, dan 151 KK atau sekitar 669 jiwa dari Dukuh Serang, dan ratusan warga Dukuh Kaliputih terpaksa mengungsi.
"PMI Kabupaten Banjarnegara segera mengerahkan sekitar 10 personel Satgana (Satuan Penanganan Bencana) untuk ditugaskan melakukan pemantauan aktifitas Gunung Dieng dan membantu evakuasi ribuan warga dari Desa Sumberejo, Serang, Kaliputih dan Simbung. Dan kini kami sedang bersiap untuk segera mendirikan posko lapangan PMI di Kecamatan Batur," ujar Edi Purwanto.
Ia menambahkan bahwa saat ini telah diberangkatkan bantuan PMI berupa ratusan unit masker antigas beracun dari PMI Provinsi Jawa Tengah menuju lokasi terdampak. Ditargetkan bantuan ini akan tiba Sabtu malam ini juga.
"Kami juga menargetkan akan memberikan layanan Dapur Umum untuk membantu menyediakan makanan siap santap bagi para pengungsi," katanya.
Hingga saat ini, seluruh personel PMI disiagakan untuk senantiasa melakukan pemantauan kondisi di lokasi selama 24 jam secara intensif.
No comments:
Post a Comment